Saturday, October 31, 2015

Perempuan Pecinta Hujan


Kenalkan, aku perempuan pecinta hujan. Bagiku hujan sudah seperti nafas. Mungkin itu karena lahir di suatu malam yang penuh dengan jeritan petir dan lolongan badai hujan. Atau bisa juga karena berbintang piscess, yang berlambang ikan. Jadi, butuh air terutama hujan untuk bernafas.

Akhir-akhir ini dada berasa sesak, mungkin paru-paru sudah bersiap untuk meledak. Bukan karena terlalu lama di darat, sehingga insang berubah menjadi paru-paru, tetapi karena udara sudah terlalu panas. Asap pekat menggantung di langit, dan aku hampir lupa cara bernafas yang seharusnya.

Kalau sudah begitu, aku memilih untuk menyendiri dan berendam di bak mandi. Itu untuk mendinginkan otak yang sering tiba-tiba mendidih. Hari ini, aku tidak bisa melakukan ritual itu lagi, karena tiba-tiba kran berhenti mengalirkan air, tapi darah yang mengucur keluar.

Tubuhku mulai menggelepar. Beruntung, di luar langit tiba-tiba menjerit. Awan terlihat hamil tua. Aku meloncat takjub. Segera kubuka pintu dan jendela. Kukeluarkan semua wadah yang berlubang. Panci, dandang, mangkok, baskom, ember, teko, gelas, celengan, galon, juga botol air mineral. Aku berlari kian kemari mengumpulkan hujan yang segera menyergap. Semua wadah sudah terpakai. Aha... aku pun menengadahkan mulut ke atas. Menyerap dingin hujan sebanyak aku bisa.

Aku berdiri di halaman belakang. Merasakan jari-jari mungil hujan menelusup seluruh pori, sampai seluruh tubuhku membiru dan berkeriput. Ah, saat paling romantis kala hujan adalah menghirup secangkir kopi. Kuambil panci kecil yang penuh berisi air hujan. Lalu kujerang di atas kompor.

Duduk di teras, menyeruput kopi air hujan bikinan sendiri, sambil memandangi tombak-tombak mungil menghunjam bumi, adalah saat-saat terindah dalam hidupku. Tiba-tiba...

Puih... kenapa rasa kopiku demikian aneh? Ada rasa pahit kopi, manis gula, legit susu, tapi asin dan sepet-sepet? Ternyata tanpa sadar, air hujan yang kurebus, hasil menampung air cucuran atap itu mengandung kotoran kucing.

Jonggol, 07/10/2015.

1 comment: