Sunday, October 4, 2015

PUISI: EMBUN RINDU

Embun Rindu


Pagi tlah menjelang
Bayangmu tak jua datang

Aku masih saja
Memandang jendela berpeluk luka
(maaf aku lupa kita tak punya jendela)


Waktu enggan merangkak
Menggendong aroma rindu
Bersama titik embun mengadu
Berharap asa tak lagi terserak

Esok sayap-sayap cinta
Mentari kan memagut
Melesatkannya dalam tiada

Pagi ini kutiupkan kepulan rindu
Dalam cangkir kopimu

Jonggol, 04/10/2015

No comments:

Post a Comment