jelajahi bumi Siliwangi
hingga terpenuhi cawan-cawan rindu
dengan hangat senyummu'
Kalau kau baca surat ini, entah di mana, di tempat pertapaanmu
mungkin belantara beton New York, hiruk pikuk Sillicon Valley;
pucuk tertinggi pegunungan Alpen, atau di pembaringanmu yang hangat
:kaki Sindoro - Sumbing.
kau pasti ingat, itu penggalan puisi yang kutulis untukmu
terkirim lewat email, berpuluh musim yang lalu
Ayolah, kau pasti akan mengingatku
karena hanya aku yang memanggilmu dengan sebutan
yang terpilih dan terkasih
Boleh saja kau bersembunyi dariku
bahkan mesin pencari terhebat, tak mampu mengeja namamu
tapi aku selalu berhasil menemukanmu
kulihat kau berjalan terburu-buru
di bawah barisan pohon maple yang meluruhkan daunnya
seperti biasa, kau berhasil menangkap sehelai daunnya yang berwarna merah, lalu kau remas
kali lain aku berhasil menemuimu
dalam gigil musim dingin
tubuhmu terbungkus sweater tebal
pipimu terlihat memerah
seperti gadis-gadis di Dataran Tinggi Dieng
Kujajari langkahmu
apakah kau tidak merasakan, kita seperti sedang berjalan dalam sunyi
di bibir kawah Tangkuban Perahu
kau, yang terpilih dan terkasih,
mungkin diam-diam telah menemuiku
di belantara jejaring sosial, bahkan
mungkin kita telah berteman
ah.. itu tak penting!
karena bagimu,
persahabatan kita bukan antara dua raga
tapi dua jiwa, yang tak terbelenggu
kungkung ruang dan waktu
Atau...
kau tlah berhasil menghapus ceritaku
dari buku kehidupanmu?
seperti jejak langkah kaki
tersapu gigil angin di tepi Missisipi
Entahlah...
yang kutahu edelweiss kan tetap mekar
dalam peluk gigil puncak mahameru
dan musim semi akan tetap menjamah
penghujung musim dingin yang panjang
tunggu aku,
kan kembali kukirimkah ruhku
mengunjungimu di awal musim semi yang akan datang
berharap temukan senyummu
masih sehangat mentari pagi
mungkin kita bisa sekedar bercerita
tentang pengembaraanmu di daerah barat yang liar
seperti Laura Inggalls, mengembara dari rimba besar ke prairie
atau tentang petualangan Winnetou
sambil meneguk secangkir teh nasgitel
Oya, kalau sempat mampirlah ke rumahku
kau bisa temukan dengan mudah
asal jemarimu tak terlalu kaku
tuk mengeja namaku
Sekian surat dariku,
aku yakin kau akan tahu ini dari siapa
karena hanya aku yang memanggilmu
yang terpilih dan terkasih
No comments:
Post a Comment